Karena Muslimah itu Peduli
Muslimah sosok istimewa yang Allah
ciptakan dengan segala kelebihan. Muslimah lebih Allah cinta jika ia pun
mencintai Allah. Muslimah fitrahnya begitu perasa, maka dari itu muslimah mesti
lebih peka. Ia harus lebih sensitif dan peduli dengan apapun yang dirasa,
dipikirkan serta dihadapinya. Wahai saudaraku muslimah, yang berada di bumi
Allah sadarlah bahwa kita diciptakan sebagai ‘madrasatul ula’. Pendidik pertama dan utama untuk generasi-generasi
berikutnya, generasi yang dinanti-nanti untuk perbaikan negeri bahkan cita-cita
luhur islami. Bagaimana mungkin kita dapat mencetak mujahid robbani andai diri
saja belum baik secara pribadi? Muslimah mesti peduli akan hal ini. Muslimah
harus pandai mengevaluasi dan menata diri. Ya, muslimah harus peduli..
Muslimah
harus peduli
Apakah
ia sudah baik secara pribadi?
Baik
menjaga lisan, menjaga hati dan fikiran. Selalu menjadikan Allah sebagai
pegangan. Mensyukuri nikmat yang diberikan, minimal tidak mengeluh ketika
dihadang ujian kekurangan. Sabar dalam ketaa’an. Jadi yang utama dalam amal
pilihan. Menguatkan azam untuk tetap bertahan sampai jelas pencapaian.
Muslimah
mesti peduli
Sudahkah
menjadi saudara yang baik bagi saudaramu ukhti?
Hingga
tak akan ada lagi nantinya yang berpaling lebih memilih lawan jenis untuk
mencurahkan isi hati, bahkan memprioritaskan ‘mereka’ ketika meminta solusi.
Agar
jangan sampai terulang kembali penodaan ukhuwah yang suci, yang merasa tak
diperhatikan lebih dalam barisan ini.
Karena
mungkin kita belum sadar secara pribadi, sibuk dengan urusan fardhi..
Muslimah
sungguh harus peduli..
Bagaiman
ia menjaga Izzah diri,
Bagaimana
mestinya ia berinteraksi. Kapan saatnya berlembut hati dan tegas dalam
mengambil sikap pribadi. Hingga nantinya tak timbul penyakit hati dan salah
orientasi. Yakinkan diri benar-benar ikhlas ketika menjalankan amanah.
Tetaplah
meluruskan dan perbaharui niat untuk-Nya walau diperjalan sering berpaling
arah..
don’t worry
ukhtii..
Muslimah
ayo peduli..
Sejauh
mana kontribusi kita dalam dakwah ini?
Apakah
hanya menjadi beban atau sekarang sudah bertransformasi sebagai solusi?
Sudahkah
pikiran, harta dan jiwa sepenuhnya diberdayakan?
Hingga
lelah yang diarasa ternyata menjadikan hati kita tenang bahkan saat-saat itulah
yang dirindukan?
Muslimah
pedulikah?
Orang
tua kita, yang sebenarnya menanti bakti dari anak shalihah-nya.
Sampai
saat ini sejauh mana birrul walidain pada mereka?
Mereka
butuh keberadaan kita, merekalah targetan shibgoh
yang utama, adakah waktu luang kita untuk keluarga?
Muslimah
pedulilah..
Mengapa
tak kunjung berubah dan belum istimewa di mata-Nya?
Banyak
muslimah sebelum kita yang begitu luar biasa, menginspirasi. Mengapa tak
ditauladani?
Muslimah
mesti memilih,
Sesempurna
Khodijah
Seistimewa
Maryam
Sekuat
Asiyah
Seikhlas
Fatimah
Secerdas
Aisyah
Se-tsabat
Tsumayyah
Sedermawan
Zainab bint Jahsy
Seberani
Asma’
Semulia
Ummu Sulaim
Atau….
Mulimah
mesti memilih, bukan yang tak pasti
Muslimah
engkau peduli
Muslimah
punya tujuan hidup yang pasti
Muslimah
mesti tahu kapasitas diri.
Muslimah
sadar harus baik dari hari ke hari
Muslimah
sungguh selalu belajar, minal mahdi ilal
lahdi
Muslimah
tak henti mentarbiyah diri….
*Untuk
muslimah sejati, yang peduli merubah negeri