Minggu, 27 Januari 2013


Terlintas ingin dalam do’a
Dengan seizing-Nya suatu saat ku bisa menginjak kaki di sana
Tanah yang lebih dulu futuh,
Walau tak sedikit pula goresan kelam yang selalu menghantu

Sebuah cita yang kadang begitu naïf untuk dimunculkan
Hingga yang ada hanya asa dan ketakutan berusaha
Selalu membayangi,
Tak alpa mengikuti
Saat coba  meyakinka diri ini
Bahwa ada yang pasti

Perlahan kutoleh ke belakang
Begitu memikat andai ditinggalkan
Ada berjuta sinar warna-warni
Tak sampai hati mengacuhkannya
Aku ingin cahaya itu padu
Bersinergi menjadi satu

Juga tak henti menanti inginnya pelangi
Walau enggan melekat
Terik tetap bertahan
Harapku hujan pasti menyirami
Entah hitungan  bulan, tahun, tak ku peduli

Yang pasti kan hadir janji suci
Penyejuk lara
Pelipur hati
Hingga langkah ini mantap
Hati kan jernih
Suatu saat nanti