Terlintas ingin dalam
do’a
Dengan seizing-Nya
suatu saat ku bisa menginjak kaki di sana
Tanah yang lebih dulu
futuh,
Walau tak sedikit pula
goresan kelam yang selalu menghantu
Sebuah cita yang kadang
begitu naïf untuk dimunculkan
Hingga yang ada hanya
asa dan ketakutan berusaha
Selalu membayangi,
Tak alpa mengikuti
Saat coba meyakinka diri ini
Bahwa ada yang pasti
Perlahan kutoleh ke
belakang
Begitu memikat andai ditinggalkan
Ada berjuta sinar
warna-warni
Tak sampai hati
mengacuhkannya
Aku ingin cahaya itu
padu
Bersinergi menjadi satu
Juga tak henti menanti
inginnya pelangi
Walau enggan melekat
Terik tetap bertahan
Harapku hujan pasti
menyirami
Entah hitungan bulan, tahun, tak ku peduli
Yang pasti kan hadir
janji suci
Penyejuk lara
Pelipur hati
Hingga langkah ini
mantap
Hati kan jernih
Suatu saat nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar